Cilegon – Program pemeriksaan mata yang digelar Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) di Kecamatan Purwakarta mengungkap kenyataan memprihatinkan. Dari 700 siswa sekolah dasar yang diperiksa sejak Juni 2025, sebanyak 38,6 persen mengalami kelainan refraksi.
Angka ini memicu perhatian banyak pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cilegon yang turun tangan sebagai donatur utama penyediaan kacamata gratis.
Baznas menanggung lebih dari 95 persen biaya pengadaan kacamata, dan sebanyak 144 anak langsung menerima bantuan kacamata dengan standar visus 6/9 ke atas, tanpa dikenai biaya.
Ketua Baznas Kota Cilegon, Bambang Widiyatmoko, menyebut dukungan ini sebagai bagian dari peran zakat yang tak lagi bersifat konsumtif, tetapi juga produktif.
“Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan. Kami bangga bisa hadir dan memastikan mereka mendapatkan akses kacamata gratis. InsyaAllah Baznas akan terus bersinergi dengan pemerintah, tenaga kesehatan, dan lembaga masyarakat dalam program serupa,” ujarnya, Senin (8/9/2025)
Program ini bukan hanya soal membagikan kacamata, tapi juga membuka peluang bagi anak-anak untuk meningkatkan kualitas belajar dan masa depan mereka. Baznas menegaskan, zakat bisa menjadi solusi nyata bagi persoalan kesehatan yang kerap luput dari perhatian.
Tak hanya berhenti di SD Blacu, SD Pasar Bunder, SD Pecinan, dan SD Pabean, Baznas berharap kegiatan serupa bisa diperluas ke seluruh wilayah Kota Cilegon.
“Harapan kami, tidak ada lagi anak Cilegon yang kehilangan jendela dunia hanya karena keterbatasan ekonomi,” tutup Bambang.