SERANG – Kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Serang masih tergolong tinggi. Hingga September 2025, sebanyak 2.837 warga tercatat terdiagnosis positif penyakit menular tersebut.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang menunjukkan, dari total kasus itu, 1.681 pasien masih menjalani pengobatan intensif yang memerlukan waktu sekitar enam bulan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin, mengatakan angka ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Dinas Kesehatan mencatat ada sebanyak 2.837 warga terdiagnosis positif Tuberkulosis (TBC) sejak Januari hingga September 2025. Dari jumlah itu, sekitar 1.681 pasien masih menjalani proses pengobatan intensif yang memerlukan waktu sekitar enam bulan,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Ahmad menjelaskan, meski sebagian pasien telah dinyatakan sembuh, jumlah kasus baru masih terus ditemukan hampir setiap bulan. Kondisi ini menunjukkan penyebaran TBC di Kota Serang belum sepenuhnya terkendali.
Menurutnya, tantangan utama penanganan TBC adalah kedisiplinan pasien dalam menjalani terapi obat jangka panjang.
“Keberhasilan penyembuhan TBC sangat bergantung pada pasien yang rutin minum obat tanpa terputus. Untuk itu, peran Pengawas Minum Obat (PMO) sangat penting agar pasien patuh selama masa pengobatan,” tegasnya.
Pemerintah daerah kini memperkuat peran tenaga kesehatan dan kader PMO di lapangan guna menekan potensi penularan, sekaligus memastikan pasien menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.
