Jumat, Oktober 17, 2025
spot_img
BerandaBantenSerangUsai Kisruh Disiplin, Kepala Sekolah dan Siswa SMAN 1 Cimarga Berpelukan Damai:...

Usai Kisruh Disiplin, Kepala Sekolah dan Siswa SMAN 1 Cimarga Berpelukan Damai: “Kami Sudah Saling Memaafkan

SERANG Ketegangan di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, akhirnya mencair. Kepala sekolah Dini Fitria dan siswa kelas XII, Indra Lutfiana Putra (17), saling memaafkan usai difasilitasi langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni, dalam sebuah mediasi di Serang, Rabu (15/10/2025).

Dini mengakui adanya kekhilafan saat menegur Indra yang kedapatan merokok di sekitar sekolah. Ia menegaskan, tindakannya sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyakiti murid.

“Tidak ada guru yang ingin mengenai muridnya. Hari itu terjadi begitu saja, refleks. Bagaimanapun, seorang guru kepada muridnya itu adalah bentuk kasih sayang,” ujar Dini seusai pertemuan.

Pertemuan tersebut menjadi titik balik penyelesaian insiden yang sempat memicu aksi mogok belajar oleh ratusan siswa. Dalam suasana hangat, keduanya sepakat menutup peristiwa itu dengan perdamaian dan melanjutkan proses belajar dalam suasana kondusif.

“Alhamdulillah, kami sudah saling memaafkan. Keputusan Gubernur sangat tepat karena dengan kebijakan ini anak-anak sudah kembali ke sekolah. Dunia pendidikan tidak boleh berhenti hanya karena kesalahpahaman,” kata Dini.

Sebagai pendidik, Dini menegaskan dirinya tetap berpegang pada komitmen menegakkan disiplin di lingkungan sekolah. Namun ia juga mengakui bahwa dalam proses peneguran, emosi sempat terselip.

“Saya memang konsisten dalam menegakkan kedisiplinan, baik di dalam maupun di luar kelas. Saat itu saya merasa sedang menjalankan tugas. Hanya saja mungkin diwarnai dengan kekhilafan. Saya akui dan saya minta maaf,” ucapnya.

Terkait kebijakan penonaktifan sementara dirinya dari jabatan kepala sekolah oleh Pemerintah Provinsi Banten, Dini menilai langkah itu sebagai bentuk pendinginan situasi, bukan hukuman.

“Kebijakan ini bukan hukuman, tapi upaya agar proses belajar mengajar kembali normal. Hak-hak saya sebagai kepala sekolah tidak dikurangi,” ujarnya.

Dini berharap, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak agar pembinaan karakter siswa dilakukan lebih bijak tanpa mengurangi ketegasan disiplin.

“Kami hanya punya waktu dari jam tujuh pagi sampai setengah empat sore untuk membina mereka. Itu waktu berharga untuk membentuk anak-anak agar berdisiplin dan beretika,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan pentingnya menegakkan kedisiplinan tanpa kekerasan fisik di dunia pendidikan.

Ia menyebut peristiwa di SMAN 1 Cimarga sebagai refleksi bersama agar pembentukan karakter siswa tetap dilakukan dalam koridor pendidikan yang manusiawi.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah 630 siswa SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok belajar pada Senin (13/10/2025) untuk memprotes dugaan kekerasan oleh kepala sekolah terhadap Indra, yang saat itu dipergoki merokok di warung dekat sekolah.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru