TANGSEL – Gelaran Tangsel Flona Festival 2025 resmi ditutup Wali Kota Benyamin Davnie dengan catatan manis. festival yang awalnya hanya memamerkan flora kini tumbuh menjadi ruang perayaan flora dan fauna, sekaligus wadah ekonomi kreatif bagi warga. Ajang ini menjadi salah satu magnet utama perayaan HUT ke-17 Kota Tangerang Selatan.
“Saya ucapkan selamat dan terima kasih terselenggaranya festival flora dan fauna tahun 2025 di Kota Tangerang Selatan. Ini kali kedua, pada waktu itu flora saja. Alhamdulillah tahun ini terlaksana dengan tambahan faunanya,” kata Benyamin saat penutupan di ITC BSD, Sabtu (15/11/2025).
Namun di balik kemeriahan itu, Benyamin menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh agar Flona di tahun-tahun berikutnya semakin matang. Mulai dari kelayakan venue hingga kenyamanan pengunjung dan peserta.
“Jadi kita evaluasi seluruh dari pameran ini. Misal memadai apa tidak?, kedua, tempatnya apa dengan cuaca panas begini cocok untuk anggrek dan sebagainya. Artinya kita harus punya pilihan-pilihan tempat. Ketiga, keberagaman peserta, saya yakin belum semua potensi bisa terkumpul disini,” ujarnya.
Ke depan, ia ingin Flona tak sekadar festival, tapi gerakan kolaborasi yang merangkul komunitas lebih luas.
“Berkolaborasi dengan PAI (Pecinta Anggrek Indonesia), petani anggrek, dan lainnya. Kita adakan lebih luas lagi, lebih lama lagi mungkin. Lebih menjangkau petani dan peternak-peternak di Tangsel,” ucapnya.
Anggrek: dari hobi cantik jadi lokomotif ekonomi
Benyamin menyoroti anggrek sebagai potensi ekonomi yang mulai memperlihatkan taji. Ia mencontohkan Pasar Rawa Belong yang turut dipasok dari Tangsel.
“Karena anggrek punya nilai sosial, nilai ekonomis dan lain-lain sebagainya,” tuturnya.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua PAI Tangsel, Tini Indrayanthi Benyamin, yang menyebut geliat petani anggrek mulai meningkat.
“Alhamdulillah untuk para petani anggrek di Tangsel ini mulai lagi berusaha meningkatkan produktifitasnya lagi. Dan alhamdulilah banyak terjual juga di kegiatan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, budidaya anggrek justru mudah diakses banyak kalangan.
“Anggrek ini tidak butuh lahan yang luas, malah ini makin mempercantik lingkungan,” ungkapnya.
Tini berharap Flona tahun depan tidak hanya lebih meriah, tetapi juga lebih rapi dalam evaluasi dan persiapan. (*)





