Selasa, Desember 23, 2025
spot_img
BerandaBantenTangerang SelatanPemkot Tangsel Genjot Sinergi Lintas Sektor Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Pemkot Tangsel Genjot Sinergi Lintas Sektor Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

TANGSEL – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan terus menguatkan barisan untuk mewujudkan kota yang aman bagi perempuan dan anak. Komitmen itu kembali ditegaskan melalui seminar Peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang digelar DP3AP2KB di Gedung Galeri Koperasi dan UKM Kota Tangsel, Senin (8/12/2025).

Asisten Daerah I Pemkot Tangsel, Chaerudin, mengingatkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan sekadar pelanggaran moral, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan fisik, mental, serta kemampuan sosial korban.

“Kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah pelanggaran norma agama dan norma hukum yang berdampak luar biasa pada kesehatan fisik, mental, kemampuan sosial, hingga kondisi korbannya,” ujarnya.

Seminar ini menjadi momentum untuk menegaskan bahwa perlindungan tidak cukup hanya dari satu instansi. Menurut Chaerudin, isu kekerasan merupakan persoalan kompleks yang menuntut kerja terpadu lintas sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, penegakan hukum, hingga pemberdayaan ekonomi.

“Pemerintah daerah menekankan pentingnya koordinasi dan sinergitas lintas sektor. Ini menjadi pilar yang menentukan keberhasilan dalam memberikan layanan yang cepat, responsif, dan terintegrasi,” katanya.

Kepala DP3AP2KB Kota Tangsel, Cahyadi, turut menegaskan bahwa kekerasan memiliki dampak yang jauh lebih luas dibanding apa yang terlihat di permukaan. Luka fisik hanyalah sebagian kecil dari konsekuensi yang dialami korban.

“Kekerasan memiliki dampak luas, tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis, gangguan sosial, serta menghambat keberdayaan korban,” ujarnya.

Karena itu, ia menyebut peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi seluruh elemen masyarakat.

“Perlindungan terhadap perempuan merupakan komitmen yang harus dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh pihak, baik pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, komunitas, maupun masyarakat,” tambahnya.

Cahyadi juga menekankan pentingnya edukasi sebagai garda terdepan pencegahan kekerasan. DP3AP2KB, kata dia, terus memperluas jangkauan sosialisasi ke berbagai lembaga dan komunitas.

“Pencegahan tidak akan efektif tanpa edukasi yang masif. Karena itu kami terus memberikan edukasi perlindungan perempuan dan anak kepada perangkat daerah, sekolah, universitas, organisasi keagamaan, serta masyarakat melalui sosialisasi langsung maupun platform digital,” jelasnya.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru