CILEGON – Antrean kendaraan logistik kembali mengular panjang di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut kepadatan ini dipicu lonjakan signifikan kendaraan angkutan barang menjelang akhir tahun, ditambah kondisi cuaca Selat Sunda yang belum stabil.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menjelaskan antrean yang didominasi truk ekspedisi terjadi karena pelaku usaha berupaya mempercepat distribusi barang sebelum diberlakukannya pembatasan angkutan barang.
“Menjelang akhir tahun, volume kendaraan logistik meningkat sangat tinggi. Di sisi lain, faktor cuaca di Selat Sunda mengharuskan penyesuaian operasional kapal agar keselamatan tetap menjadi prioritas,” ujar Windy, Jum’at (19/12/2025).
Sebelumnya, kepadatan sempat terurai pada Kamis dini hari. Namun, perubahan cuaca maritim yang disertai arus kendaraan logistik yang terus berdatangan membuat antrean kembali memadat. Panjang antrean bahkan dilaporkan mencapai sekitar tujuh kilometer di luar area pelabuhan.
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Maritim BMKG Pelabuhan Merak pada Kamis (18/12) pukul 16.00 WIB, kondisi cuaca terpantau berawan dengan ketinggian gelombang 1,2 hingga 1,5 meter serta kecepatan angin 14–17 knot. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait angin kencang dari arah barat daya yang berpotensi memengaruhi keselamatan pelayaran.
Dalam upaya mengurai kepadatan, ASDP bersama regulator mengkaji penerapan pola tiba bongkar berangkat (TBB) untuk mempercepat rotasi kapal. Namun, kebijakan ini tetap disesuaikan agar keseimbangan layanan dua arah Merak–Bakauheni terjaga dan tidak menimbulkan penumpukan di pelabuhan tujuan.
Kepadatan juga diperparah oleh kebijakan pembatasan angkutan barang yang mulai berlaku pada 19 Desember 2025 guna mendukung kelancaran arus lalu lintas Natal dan Tahun Baru. Kondisi ini mendorong akumulasi pergerakan logistik sebelum tenggat waktu pembatasan diberlakukan.
“Untuk mengurai kepadatan, ASDP terus berkoordinasi intensif dengan kepolisian, BPTD, dan instansi terkait guna mengoptimalkan buffer zone dan rekayasa lalu lintas di kawasan Cikuasa Atas,” katanya.
ASDP mengimbau seluruh pengguna jasa untuk mematuhi arahan petugas di lapangan serta rutin memantau informasi cuaca demi keselamatan dan kelancaran penyeberangan.





