TANGSEL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat sebanyak 233 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di wilayahnya sepanjang periode 1 Januari hingga 12 April 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, mengatakan bahwa Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

“Kecamatan Pondok Aren ada 49 kasus, kemudian di Kecamatan Ciputat Timur ada 45 kasus, Ciputat 38 kasus, Serpong 35 kasus, Pamulang 34 kasus, Serpong Utara 18 kasus, dan Setu 11 kasus,” ujar Allin dari keterangan tertulis yang diterima, Jumat (18/04/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes, kelompok usia 5-14 tahun dan 15-30 tahun menjadi rentang usia yang paling banyak terserang penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Masing-masing kelompok usia tersebut diketahui menyumbang 70 kasus.

Selain itu, Allin menyebut, dari total 233 kasus yang tercatat, pasien laki-laki mendominasi dengan jumlah 133 orang, sedangkan pasien perempuan tercatat sebanyak 100 orang.

Meski angka kasus DBD di Tangsel terbilang cukup tinggi, Allin memastikan jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Allin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif melakukan upaya pencegahan DBD di lingkungan masing-masing.

“Berharap masyarakat dapat menggerakkan satu rumah satu jumantik terus dilakukan. Dengan kesadaran dari masyarakat itu, berharap DBD di Tangsel dapat ditekan,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya penerapan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk sebagai langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran penyakit tersebut. (red)