Selasa, Desember 23, 2025
spot_img
BerandaBantenKota TangerangHadapi Musim Hujan Ekstrem, PMI dan Pemkot Tangerang Siaga 24 Jam di...

Hadapi Musim Hujan Ekstrem, PMI dan Pemkot Tangerang Siaga 24 Jam di Wilayah Rawan Banjir

TANGERANG – Mengantisipasi ancaman banjir yang berpotensi meningkat selama musim penghujan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menyiagakan posko tanggap darurat bencana dan relawan di sejumlah wilayah rawan, mulai dari bantaran Kali Angke, Kali Ledug, Kali Sabi, hingga Sungai Cisadane.

“Mitigasi bencana sudah kita lakukan dengan berbagai lintas sektor dengan menyiapkan posko 24 jam khususnya di wilayah rawan banjir,” kata Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah di Tangerang, Jumat (19/12/2025).

PMI Kota Tangerang juga memastikan seluruh armada evakuasi bencana dan kegawatdaruratan dalam kondisi siap pakai. Sejumlah peralatan telah disiagakan, mulai dari perahu karet, mobil ambulans, perlengkapan vertical rescue, hingga fasilitas pendukung layanan kesehatan.

“Kami juga terus mengintensifkan koordinasi lintas sektor untuk memastikan pelayanan kegawatdaruratan sampai kemanusiaan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi selama musim penghujan yang diprediksi masih akan berlangsung sampai Maret nanti,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menetapkan tiga kecamatan sebagai wilayah dengan perhatian khusus terhadap potensi banjir, yakni Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah.

Kepala BPBD Kota Tangerang Mahdiar mengatakan ketiga wilayah di bagian timur Kota Tangerang tersebut memang kerap terdampak banjir, terutama akibat luapan Kali Angke. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tangerang telah memasukkan wilayah tersebut dalam peta atensi khusus penanganan banjir.

Upaya yang dilakukan antara lain normalisasi sungai dengan pembersihan sedimentasi yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama meluapnya air saat intensitas hujan tinggi.

Wali Kota Tangerang Sachrudin menyampaikan bahwa Pemkot Tangerang telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi menyusul peringatan dini dari BMKG. Curah hujan pada penghujung 2025 hingga awal 2026 diprediksi berada di atas normal akibat anomali iklim global.

Ia menambahkan, sepanjang tahun ini tren kejadian banjir, genangan, dan angin kencang menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kondisi tersebut mendorong Pemkot Tangerang mengambil langkah antisipatif melalui penetapan status siaga darurat.

Sachrudin menegaskan, penanganan kebencanaan kini mengedepankan paradigma baru, yakni bergerak sebelum bencana terjadi, bukan menunggu dampak muncul terlebih dahulu.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru