Makkah – Persiapan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjadi salah satu alasan jemaah haji Indonesia diimbau salat Jumat di masjid dekat hotel atau di hotel tempat jemaah menginap.

Cisyana, jemaah haji Indonesia asal Kota Tangerang mengaku memilih mengikuti imbauan dari Kementerian Agama (Kemenag) dengan salat Jumat di masjid hotel.

Cisyana dan keluarga tidak mau memaksakan diri jumatan di Masjidil Haram di tengah kepadatan jemaah haji seluruh dunia yang sudah merapat ke Makkah.

“Di sini hati-hati banget jaga kesehatan, jangan sampai jalan terus keseleo itu nyusahin juga pas haji, artinya hati-hati, waspada sampai haji selesai,” tutur Cisyana di Makkah, dikutip dari Kumparan, Jumat (30/05/2025).

Suasana salat jumat di masjid hotel tempat jemaah haji Indonesia menginap. Foto: Moh Fajri/kumparan

Sementara itu, Slamet, jemaah haji Indonesia asal Jakarta juga memilih salat Jumat di masjid hotel. Ia ingin menjaga kesehatannya.
“Ini pribadi memang untuk menghemat tenaga, kan biar tahu kemampuan diri sendiri, mengukur kesehatan sendiri menghadapi Armuzna,” kata Slamet.

Slamet sudah menyiapkan diri menjelang Armuzna dengan mengikuti bimbingan ibadah. Menurutnya, yang tidak kalah penting saat puncak haji adalah persiapan fisik.

“In sya Allah kita sudah ada beberapa kali manasik haji di sini, in sya Allah pembekalan sudah ada bekal dari pembimbing,” ungkap Slamet.

“Fisik in sya Allah ngikutin pembimbing, kita di suruh hemat-hemat menjaga kemampuan diri,” tutupnya.(red)