Sabtu, September 27, 2025
spot_img
BerandaBantenLebakPemkab Lebak Optimistis Inpari 32 Realisasikan Swasembada Pangan Nasional

Pemkab Lebak Optimistis Inpari 32 Realisasikan Swasembada Pangan Nasional

LEBAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak optimistis benih padi varietas Inpari 32 mampu merealisasikan program swasembada pangan nasional. Pasalnya, varietas ini memiliki tingkat produktivitas tinggi hingga mencapai 6,5 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Produksi Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Ade Fathony, mengatakan sebagian besar kelompok tani di wilayahnya kini menanam Inpari 32.

“Kita mengapresiasi kelompok petani di daerah itu, sebagian besar tanam benih varietas Inpari 32,” kata Ade, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, ketersediaan benih Inpari 32 di Kabupaten Lebak saat ini cukup melimpah, sehingga petani tidak mengalami kelangkaan benih untuk percepatan tanam periode September hingga Desember 2025. Pemerintah pusat dan provinsi juga turut menyalurkan bantuan benih varietas unggul tersebut kepada kelompok tani.

Produktivitas Tinggi, Kualitas Unggul

Ade menjelaskan, Inpari 32 tidak hanya produktif, tapi juga punya sejumlah keunggulan lain. Dengan masa tanam sekitar 110 hari, varietas ini tahan terhadap hama maupun organisme pengganggu tanaman (OPT).

Selain itu, beras Inpari 32 juga dikenal pulen, beraroma, dan bergizi tinggi. Dari sisi ekonomi, harga GKP varietas ini bisa menembus Rp7.000 per kilogram, lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500.

“Dengan harga GKP sebesar Rp7.000 per kg, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga petani,” ujarnya.

Percepatan Tanam dan Penangkaran Benih

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok tani di Lebak terus melakukan percepatan tanam menggunakan Inpari 32. Sementara untuk pertanian gogo atau huma, sebagian petani masih mengandalkan varietas Situbagendit dengan produktivitas sekitar 5 ton GKP per hektare.

Pemkab Lebak juga berkomitmen mendukung swasembada pangan dengan memperluas produksi benih Inpari 32. Saat ini, lahan penangkaran benih seluas 5 hektare mampu menghasilkan 13–14 ton benih per tahun, meski kebutuhan benih unggul di Lebak masih jauh lebih besar.

“Kita hingga kini masih kekurangan benih varietas unggul dengan lahan penangkaran benih seluas lima hektare dengan produksi gabah 30 ton per tahun,” ungkap Ade.

Petani Sambut Baik

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Ruhiana, mengaku petani di wilayahnya mendapat manfaat dari bantuan benih Inpari 32 yang disalurkan pemerintah pusat.

“Areal penanaman seluas 150 hektare dipastikan setiap percepatan tanam selalu menggunakan benih Inpari 32, karena memiliki kualitas dan tahan terhadap serangan hama,” kata Ruhiana.

Ia menambahkan, kelompok tani di desa tersebut selalu mengandalkan varietas Inpari 32 saat musim tanam, selama ketersediaan benih terpenuhi.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru