TANGSEL – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-16 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resmi digelar mulai 4-6 Agustus 2025 di Kawasan Kantor Kecamatan Setu. Pelaksanaan MTQ kali ini menjadi spesial karena memberikan ruang penyandang disabilitas untuk bertanding di cabang murottal rungu wicara.
Ketua Harian LPTQ Tangsel, KH. Muhammad Sobron Zayyan, mengatakan pihaknya memasukkan cabang Murottal Rungu Wicara dalam event MTQ ke-16 Kota Tangsel tahun ini sebagai wujud implementasi nilai-nilai qurani yang menjunjung tinggi keadilan untuk semua.
“Dengan adanya cabang ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kemampuan dan bakat penyandang disabilitas rungu wicara, serta memberikan motivasi bagi mereka untuk terus mengembangkan kemampuan dan bakat mereka,” ujarnya saat pembukaan MTQ ke-16 pada Senin (04/8/2025) malam.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya perlombaan cabang Murottal Rungu Wicara ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas rungu wicara yang tersebar di seluruh kecamatan se-Kota Tangerang Selatan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka dalam membaca Alquran.
Sedangkan pelaksanaanya, peserta akan diuji kemampuannya dalam membaca Alquran dengan menggunakan bahasa isyarat.
“Cabang ini baru pertama kali diperlombakan dalam MTQ, baik provinsi maupun nasional, dan Kota Tangsel yang mempeloporinya. Semoga bisa diikuti oleh kabupaten/kota, provinsi, bahkan nasional,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, lomba khusus untuk disabilitas ini sebagai langkah maju dari LPTQ Kota Tangsel dalam inklusi sosial keagamaan bagi setiap warga tanpa terkecuali, berhak untuk dekat dengan Alquran dan menunjukkan kecintaannya terhadap kitab suci.
“Selain itu yang membanggakan tahun ini juga diperlombakan cabang baru yaitu Musabakoh E-Kaligrafi atau Kaligrafi Digital sebagai bentuk ekspresi kreatif generasi digital. Kedua jenis lomba ini telah mendapat pengakuan nasional dan akan dipertandingkan juga di tingkat nasional sehingga Kota Tangerang Selatan patut berbangga karena menjadi pelopor,” terangnya.
Benyamin berharap, inovasi dalam memajukan syiar Islam yang inklusif dan adaptif, menjadi inspirasi daerah lain dan terus dikembangkan dalam semangat keberagaman dan kebersamaan.
“MTQ kali ini merupakan bukti nyata dan dedikasi serta kecintaan terhadap Alquran. Mari kita ambil momen ini sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Alquran dan mengambil hikmah serta pelajaran dari setiap ayat yang dibacakan,” harapnya. (*)