PANDEGLANG – Harapan untuk melihat kembali kereta melintas di jalur bersejarah Rangkasbitung–Labuan semakin terbuka. Kementerian Perhubungan menyebutkan rencana reaktivasi jalur yang pernah berjaya sejak era kolonial itu berpeluang dimulai pada 2027 dengan target operasi pada 2029.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Ferdian Suryo Adhi Pramono, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini masih menyesuaikan prioritas nasional.
“Kita sekarang mengikuti fokus Presiden Prabowo Subianto yaitu pada ketahanan pangan, dan belum terfokus untuk pembangunan reaktivasi jalur KA Rangkasbitung – Labuan,” katanya saat sosialisasi uji coba pengoperasian Gedung Stasiun Rangkasbitung yang baru di Lebak, Senin (24/11/2025).
Ia menegaskan bahwa pembangunan reaktivasi dipastikan belum dapat direalisasikan pada 2026. Namun peluang untuk memulai pekerjaan pada 2027 tetap terbuka.
Saat ini, PT KAI telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan Provinsi Banten, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang menempati lahan PT KAI di sepanjang trase. Perusahaan juga telah melakukan pemetaan jalur, sarana, dan prasarana yang diperlukan.
Reaktivasi jalur ini diproyeksikan menjadi pengungkit utama akses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Panimbang dan destinasi wisata Pantai Carita, sehingga mempercepat konektivitas transportasi massal di pesisir barat Banten.
“Jika reaktivasi KA Rangkasbitung – Labuan mulai dilakukan pada 2027, diperkirakan dapat beroperasi kembali pada 2029,” ujarnya.
Namun Ferdian mengakui, tantangan terbesar ada pada penyediaan lahan dan penertiban kawasan. Banyak bagian jalur lama telah beralih fungsi menjadi permukiman hingga gedung sekolah, mengingat jalur ini berhenti beroperasi sejak 1980-an.
“Kami berharap rencana pembangunan reaktivasi Rangkasbitung – Labuan bisa direalisasikan 2027,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah. Pendataan dan sosialisasi kepada warga yang menempati lahan PT KAI sudah dilakukan sebagai langkah awal.
Jalur ini diyakini akan membuka poros ekonomi baru bagi masyarakat Lebak dan Pandeglang.
“Kami optimistis reaktivasi KA itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kedua wilayah itu melalui angkutan massal KA,” ujarnya.





