JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menindak tegas 15 produk obat bahan alam (OBA) yang beredar di pasaran dan terbukti ilegal serta berbahaya. Produk-produk tersebut diam-diam mengandung bahan kimia obat (BKO) yang bisa merusak jantung, hati, ginjal, bahkan menyebabkan kematian jika dikonsumsi berlebihan.
Yang lebih mengkhawatirkan, obat-obatan ini menyamar sebagai jamu dan suplemen herbal mulai dari pelangsing, penambah stamina pria, hingga obat pegal linu.
Kepala BPOM Taruna Ikrar menyampaikan keprihatinan mendalam atas temuan tersebut.
“Penambahan BKO dalam produk berbasis bahan alam bukan sekadar pelanggaran, melainkan sabotase terhadap sistem kesehatan masyarakat. Produk-produk ini menyamar sebagai jamu atau suplemen herbal, padahal mengandung zat aktif obat yang berbahaya,” kata Ikrar dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).
Dari hasil pengawasan BPOM, lima produk pelangsing diketahui mengandung sibutramin, zat yang biasa digunakan untuk terapi obesitas namun dilarang karena efek samping berat pada jantung dan tekanan darah.
Sementara lima produk stamina pria positif mengandung sildenafil sitrat, bahan aktif obat kuat yang hanya boleh digunakan atas resep dokter.
Lima produk lainnya yang diklaim sebagai obat pegal linu mengandung campuran deksametason, parasetamol, ibuprofen, asam mefenamat, dan natrium diklofenak — kombinasi yang berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan ginjal bila dikonsumsi tanpa pengawasan medis.
Berikut daftar lengkap 15 produk ilegal yang ditemukan BPOM RI:
- JD Jamu Diet : Mengandung BKO sibutramin, diklaim sebagai pelangsing.
- Jamu Diet Dosting : Mengandung BKO sibutramin, diklaim sebagai pelangsing.
- Obat Diet Dokter (TR023776354) : Mengandung BKO sibutramin, izin edar fiktif.
- BEAUTY SLIM : Mengandung BKO sibutramin, diklaim sebagai pelangsing.
- Obat Diet Herbal : Mengandung BKO sibutramin, diklaim sebagai pelangsing.
- SUPER TONIK MADU KUAT (UD Agung Sehat Jawa Tengah) : Mengandung sildenafil sitrat, diklaim untuk stamina pria.
- Kopi Stamina Agam Perkasa (TR194009112) : Mengandung sildenafil sitrat, izin edar fiktif.
- Jrenk jos X (TR054335881) : Mengandung sildenafil sitrat, izin edar fiktif.
- Kopi Rempah Cap Luwak Cobra (TR053563947) : Mengandung sildenafil sitrat, izin edar fiktif.
- Chang Sanx (POM TI: 093053147) : Mengandung parasetamol, ibuprofen, natrium diklofenak, dan sildenafil sitrat.
- Tokcer (TR005101984) : Mengandung natrium diklofenak, izin edar fiktif.
- Sari Daun Kelor (TR183449168) : Mengandung parasetamol, deksametason, dan natrium diklofenak.
- Buah Merah Rimba (POM TR No. 034334855) : Mengandung deksametason dan natrium diklofenak.
- Garciana Tokcer (POM TR No. 043230891) : Mengandung asam mefenamat, ibuprofen, dan parasetamol.
- Pas-Ti Joss (Dep. Kes. RI TR No. 003202171) : Mengandung natrium diklofenak dan parasetamol.
BPOM mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada klaim jamu instan yang menjanjikan hasil cepat. Ciri-ciri produk berisiko antara lain: efek terlalu cepat, klaim “tanpa efek samping”, dan mencantumkan nomor izin edar yang tidak bisa diverifikasi.
