KAB. SERANG – Menyambut lonjakan wisatawan di musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Serang mengintensifkan evaluasi kesiapan para pelaku usaha pariwisata, terutama di kawasan Anyer dan Cinangka.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya, menjelaskan bahwa evaluasi ini dilakukan secara kolaboratif, melibatkan Dinas Perhubungan, BPBD, hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Kami melaksanakan kolaborasi dan evaluasi pembinaan terhadap pelaku usaha, mulai dari perhotelan, pengelola pantai, hingga restoran. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan saat menghadapi lonjakan wisatawan di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” ujar Anas, Rabu (26/11/2025).
Salah satu fokus utama adalah standarisasi tarif masuk pantai, yang idealnya berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Pemkab Serang tengah menyusun langkah untuk menyamakan persepsi harga di antara pengelola pantai, agar wisatawan tidak bingung menghadapi perbedaan tarif.
Selain itu, evaluasi juga menyentuh sektor perhotelan, terutama soal optimalisasi penerimaan pajak daerah dan penyaluran dana sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pengembangan pariwisata lokal.
Terkait harga kuliner, Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik Wisata Disporapar Kabupaten Serang, Dito Candra Wirastyo, menambahkan bahwa pihaknya rutin mengeluarkan surat edaran dan imbauan kepada pedagang. Meski pemerintah tidak bisa menentukan harga jual makanan, Dito berharap pedagang tetap mematok harga wajar.
“Harapan kami harga tetap dalam batas yang wajar, sehingga wisatawan merasa nyaman dan tidak kapok berkunjung ke Anyer-Cinangka,” pungkas Dito.
